Banyak orang bisa 'berkata', namun sedikit yang mau
'mendengar'. Padahal jika kita mau kembali ke hokum alam, seharusnya kita
harus lebih banyak mendengar daripada bicara. Bukankah Tuhan member kita dua telinga
dan hanya satu mulut…??
Begitupun jika kita saksikan pada bayi yang baru lahir. Indra pendengaran lebih
dulu berfungsi daripada yang lainnya. Lalu, mengapa mendengar lebih susah
daripada berbicara?
Meski secara kasat mata mendengar adalah hal yang gampang, namun nyatanya banyak
orang yang lebih suka didengarkan daripada mendengarkan.
Mendengarkan merupakan bagian esensi yang menentukan komunikasi
efektif. Tanpa kemampuan mendengar yang bagus, biasanya akan muncul banyak
masalah. Yang sering terjadi, kita merasa bahwa
kitalah yang paling benar. Kita tidak tertarik untuk mendengarkan opini yang berbeda
dan hanya tergantung pada cara kita. Selalu merasa benar, paling kompeten, dan
tidak pernah melakukan kesalahan. Duh... malaikat kali! Hehehe…