Jan 29, 2014

Ear Canal Resection

Merupakan pembedahan lubang telinga dengan tindakan operasi. Prosedur pembedahannya di mana letak tulang rawan saluran telinga eksternal dihilangkan. Dapat disebabkan karena neoplasia dari kanal atau otitis eksterna kronis pada anjing yang tidak responsif terhadap semua bentuk lain dari perawatan.
Indikasi 
Ear canal resection diindikasikan dalam kasus-kasus refrakter otitis eksterna karena hiperplasia kelenjar atau epitel dan stenosis. Operasi melibatkan membuat sayatan paralel dalam aspek tengkorak dan canal dari bagian lateral saluran telinga vertikal. Tingkat sayatan ventral dan diseksi ditentukan oleh titik dimana transisi kanal vertikal ke kanal horisontal .     
Pada dasarnya terdapat beberapa sebab diharuskannya Operasi Lateral Ear Canal Resection. Pada sebagian besar jenis/breed anjing mempunyai saluran telingan yang berrbentuk vertical dan horizontal (namun lebih pendek). Sehingga apabila terdapat kasus penyakit yang menyerang saluran telinga pelu adanya pembukaan saluran yang lebih luas untuk memudahkan daripada penanganan penyakit


Gejala klinis
Operasi Lateral Ear Canal Resection dilakukan apabila : 
1.    Terdapat penyakit (parasit/microbial) yang menyerang saluran telinga
2.   Penyakit ini memerlukan penanganan lebih intensif seperti flushing, pengambilan ektoparasit yang berkumpul pada saluran telinga luar
3.    Adanya radang serius yang menghasilkan nanah
4.    Memerlukan sistem drynase dan ventilasi yang baik pada saat pasca operasi
PATOFISIOLOGI
Ear canal resection terutama digunakan pada kasus-kasus refrakter otitis eksterna dimana terdapat hiperplasia pada kelenjar atau epitel.Otitis eksterna adalah radang telinga akut maupun kronis yang disebabkan oleh bakteri, jamur, virus dan alergi. Infeksi dapat terjadi sebagai akibat dari factor-faktor predisposisi tertentu sebagai berikut
  • Perubahan pH kulit kanalis yang biasanya asam menjadi basa menjadikan proteksi terhadap infeksi menurun.
  • Perubahan lingkungan terutama gabungan peningkatan suhu dan kelembaban.
  • Suatu trauma ringan seringkali karena berenang atau membersihkan telinga secara berlebihan.
Klasifikasi Otitis eksterna dibagi menjadi:
1)      Otitis eksterna akut
a.      Otitis eksterna sirkumkripta
Merupakan radang pada 1/3 liang telinga yang terinfeksi pada polisebaseus sehingga membentuk furunkel. Disebabkan oleh bakteri staphylococcus aureus dan staphylococcus albus.
b.      Otitis eksterna difus
Merupakan radang pada 2/3 liang telinga dan tidak terdapat furunkel hanya tampak kulit liang telinga yang hiperemi dan edema, disebut juga dengan ”swimmer’s ear”. Sering terjadi pada cuaca panas dan lembab, disebabkan oleh pseudomonas, stafilokokus albus, e.coli dsb.Dapat juga terjadi sekunder pada otitis media supuratif kronis.
c.       Otomikosis
Infeksi jamur di liang telinga yang disebabkan oleh yang tersering adalah jamur aspergilus, dan sangat dipengaruhi oleh kelembaban.
d.      Otitis eksterna maligna
Suatu tipe khusus dari infeksi akut yang difus di liang telinga luar.
Sering terjadi pada lansia dan penderita DM, peradangan dapat meluas secara progresif ke lapisan subkutis dan organ sekitarnya dapat menimbulkan kelainan berupa khondritis, osteitis dan osteomielitis yang mengakibatkan kehancuran temporal.
2.)    Otitis eksterna kronis
Terjadi karena infeksi atau radang yang terjadi secara akut tidak diobati, pengobatan yang kurang memadai, trauma berulang, adanya benda asing, atau otitis media yang terus menerus mengeluarkan secret. Radang yang terjadi secara terus menerus akan mengakibatkan stenosis liang telinga akibat penebalan fibrotic.
2.5 Diagnosa 
Kebanyakan pasien mengalami ear canal resection dilakukan tes darah untuk memeriksa kondisi kesehatan lain dalam mengurangi risiko dari prosedur anestesi. Tergantung pada penyebab yang mendasari penyakit pada telinga, X-ray dari tengkorak dilakukan untuk menilai sejauh mana kondisi dari telinga yang sakit. Sebuah pemeriksaan telinga yang mendalam juga dilakukan di bawah anestesi umum untuk memastikan prosedur bedah yang tepat dalam menangani ear canal resection.
Prosedur diagnostik dapat mencakup: biopsi jaringan telinga yang terkena, radiografi (sinar-X), computed tomography (CT atau CAT scan), magnetic resonance imaging (MRI), pemeriksaan neurologis lengkap, batang otak auditori-membangkitkan pengujian respon (BAER) untuk menilai kemampuan pendengaran atau defisit.
Teknik dan Perawatan Pasca Operasi 
Pasca operasi ear canal resection tentu harus dilakukan berbagai perlakuan guna mempercepat proses penyembuhan serta menghindari luka dari infeksi. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam proses penyembuhan luka secara umum berhubungan dengan besar dan kecilnya luka sekalipun kecepatan penyembuhan luka sama namun demikian pada luka yang lebih besar membutuhkan waktu yang lebih lama. Demikian pula dengan kondisi keadaan luka yang bersih dengan sedikit terjadi kerusakan pada pada jaringan akan sembuh dengan cepat. Pada hewan penderita yang secara umum kondisi kesehatannya jelek akan mengalami komplikasi akibat penyakit yang diderita dan proses kesembuhan luka akan lebih lama. Berikut beberapa perawatan yang diberikan pasca operasi canal resection :
  1. Penggunaan colar Elizabeth berfungsi untuk melindungi jahitan  dari goresan atau garukan hewan penderita yang merasa kurang nyaman. Pemakaian colar selama 10 sampai 14 hari, dimana  waktu tersebut  jahitan  sudah kering dan dapat dilepas.
  2. Pemberian analgesic (obat anti nyeri) selama beberapa hari setelah operasi. Supaya hewan tidak terlalu kesakitan , sehingga dapat lebih tenang.
  3. Pemberian tanda pada lokasi bedah untuk memonitor adanya pembengkakan, kemerahan serta infeksi akibat luka bekas operasi.
  4. Penutup luka dapat diganti setiap 2 sampai 3 hari sekali.
  5. Pemberian obat topical pada jahitan, untuk mempercepat penyembuhan luka.
  6. Pemberian Antibiotik  berdasarkan  dengan  bakteri (causa)  yang menyerang, diberikan selama beberapa minggu setelah operasi.
  7. Pemberian pakan yang lunak atau lembut selama beberapa hari untuk mengurangi tekanan pada sendi dekat lokasi bedah. Untuk menghindari dehisensi (pembukaan luka sebelum waktunya).
  8. Pemberian pakan yang bergizi untuk meningkatkan kondisi kesehatan hewan. Menghindari defisiensi vitamin A dan C, dimana vitamin ini dapat membantu metabolisme tubuh sehingga proses penyembuhan luka menjadi lebuh cepat.
  9. Pembatasan aktifitas atau kegiatan hewan. Pada  anjing atau kucing dapat  dilakukan dengan memperpendek tali leher, sehingga dapat membatasi gerak hewan. 
REFERENSI:


C, Wendy. 2004. Lateral Ear Resection. http://www.veterinarypartner.com/Content.plx?P=
            A&A=1710 [20 Oktober 2013]
Vittorio Capello, DVM. Lateral Ear Canal Resection And Ablation In Pet Rabbits. Proceedings Of The North American Veterinary Conference Volume 20 1711-1713.
 


0 komentar:

Post a Comment